Wah.. ini kabar yang sangat mengejutkan saya maupun teman2 yang belum pernah dengar tentang kabar ini. Ternyata Kupu-kupu mempunyai telinga, tercengang sebentar dan mengingat kembali ketika waktu saya menangkap seekor kupu-kupu, mengamati kupu2 tersebut dan tetapi telinganya kagak ada kelihatan, disimpan di mana ya?? udah gitu katanya bisa membedakan suara tinggi dan rendah, menarik ya..!! inilah yang namanya ilmu pengetahuan.
Setelah saya membaca di situs okezone.com, Selasa, 3 November 2009 - 09:28 wib, yaitu pada topik teknologi sains, saya menemukan topik yang sangat menarik yaitu tentang diatas tadi.
Wah.. kabar ini perlu saya bagi2kan utk teman2 yang belum tau tentang hal ini, kalo yang sudah tau gak apa2 kenjung ke blog saya sekalian jalan2 lewat blog saya heheheee..
Gini nih saya ambil ceritanya dari okezone.com

LONDON - Tahukah Anda? Kupu-kupu sebenarnya memiliki telinga kecil yang terletak pada sepasang sayapnya. Meski ukurannya sangat kecil, telinga ini memiliki kemampuan yang sangat hebat. Dengan telinga ini kupu-kupu mampu membedakan suara tinggi dan rendah, serta mengetahui keberadaan burung yang ada di dekatnya.
Dulu, belum banyak orang yang tahu bahwa kupu-kupu memiliki sepasang telinga. Para peneliti menganggap mereka tuli. Namun pada 1912, untuk pertama kalinya dunia sains menemukan bahwa kupu-kupu memiliki telinga.
Seperti dilansir LiveScience, Selasa (3/10/2009), Kathleen Lucas dan timnya dari University of Bristol kemudian mengadakan penelitian untuk mengetahui lebih dalam tentang bentuk unik membran pendengaran yang terletak di dasar sayap biru morfo atau bagian dalam sayap. Dari penelitian ini terungkaplah kemampuan super telinga kupu-kupu.
Untuk mencari tahu bagaimana membran itu membantu kupu-kupu mendengar, Lucas melakukan eksperimen, memperdengarkan suara dengan frekuensi yang berbeda.
Tim peneliti memulainya dengan memutarkan suara yang masih bisa didengar oleh kupu-kupu, yaitu suara dengan frekuensi 1.000 sampai 5.000 Hz.
Sebagai pembanding, kupu-kupu itu pun diperdengarkan pula suara dengan rentang frekuensi pendengaran manusia pada frekuensi 20 hingga 20.000 Hz, meski umumnya ucapan manusia berada pada pada rentang 100 hingga 4.000 Hz.
Selama uji coba tersebut, Lucas dan timnya menggunakan laser mungil untuk memindai permukaan membran dari beberapa kupu-kupu. Mereka menemukan bahwa bunyi dengan frekuensi yang lebih rendah antara 1.000 hingga 5.000 Hz menyebabkan getaran berfokus pada sebuah titik di bagian luar membran. Sementara bunyi dengan frekuensi yang lebih tinggi di atas 5.000 Hz menyebabkan seluruh membran bergetar.
Menakjubkan kan...!!!!
Mohon Tinggalkan Commentnya ya..., Terima Kasih
Terima Kasih....
ReplyDelete